Ahad, 14 Juli 2024. Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Boyolali, Sahid, menghadiri Musyawarah Cabang AMM Klego yang digelar di Gedung Dakwah Muhammadiyah Klego. Acara ini dihadiri oleh anggota Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, dan Tapak Suci se-Kecamatan Boyolali. Dalam sambutannya, Sahid menyatakan bahwa musyawarah cabang ini adalah ajang untuk menguatkan sudut yang lemah.
Sahid menekankan pentingnya menghilangkan pesimisme di kalangan kader Muhammadiyah. Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi besar dan para kader harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi. “Muhammadiyah itu besar, para kader jangan mengecilkan diri. Dari rahim Muhammadiyah, negeri ini lahir, tumbuh, dan berkembang,” ujarnya. Ia yakin bahwa pertemuan kader Muhammadiyah se-Kecamatan Klego ini akan menjadi embrio hebat yang akan menghasilkan calon-calon pemimpin di masa depan.
Dalam isu perkaderan, Sahid mengutip Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 9: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang meninggalkan generasi penerusnya menjadi generasi yang lemah.” Ia menjelaskan bahwa kelemahan tersebut bisa berupa fisik, iman, atau ilmu pengetahuan. Sahid menegaskan bahwa kader perlu dirawat dengan serius dan kerja sama dengan Ayahanda Muhammadiyah serta Ibunda ‘Aisyiyah sangat penting dalam merawat kader-kader hebat ini.
Terakhir, Sahid mengingatkan bahwa organisasi ini harus menjadi sistem pendukung yang kuat. Ia menekankan pentingnya berbagi peran dan tidak saling menjatuhkan. “Organisasi ini harus menjadi support system, harus berbagi peran, jangan saling menjatuhkan, harus saling melengkapi, jangan jalan sendiri. Dalam Muhammadiyah, hal ini biasa disebut kolektif kolegial. Taatlah pada pimpinan karena kita membawa misi persyarikatan,” pungkasnya.