Oleh : Pujiono
kepala SD Muh PK Banyudono
Anak usia Dasar Rasa imitasi Terhadap Gurunya Sangat Tinggi. sungguh Rugi bila Kesempatan Ini Tidak di manfaatkan Seorang Guru Untuk Menanamkan Aqidah, keimanan Keislaman Pada Siswa. sekali Keyakinan itu Menghujam Seumur Hidup Tak akan Terlupakan Dan Pahala besar bagi Kita. Spwerti :
- Memahamkan Apa Itu Agama Islam
- pentingnya Sholat
- Pentingya Tertib ibadah
- pahala dan Dosa
- takut karena dilihat ALLAh
- Kekuatan Doa
- budaya antri
- dLL
Bila Semua guru Dengan kekuatan dan tenaganya selalu Greteh Pasti Semua akan mudah. Betapa sangat indahnya bila anak anak kita demikian.
Menanamkan aqidah Islamiyah pada anak usia dini adalah proses penting yang memerlukan pendekatan yang bijaksana dan konsisten. Berikut adalah langkah-langkah untuk membentuk aqidah yang kuat dan menanamkan kebiasaan ibadah tanpa harus selalu diperintah:
- Menjadi Teladan yang Baik buat siswa: Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, orang tua harus menunjukkan keteladanan dalam menjalankan ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan berdoa. Konsistensi dalam praktik agama akan mempengaruhi anak secara positif.
- Mengajarkan Aqidah dengan Cerita dan Dongeng kisah: Gunakan cerita-cerita dari Al-Qur’an dan hadis yang sederhana dan menarik. Cerita tentang nabi-nabi, sahabat, dan nilai-nilai Islam bisa disampaikan dengan cara yang mudah dipahami oleh anak-anak. Ini akan membuat anak-anak merasa dekat dengan ajaran Islam dan menumbuhkan rasa cinta terhadap agama.
- Mengenalkan Konsep-konsep Dasar Secara Bertahap: Ajarkan konsep-konsep dasar aqidah seperti tauhid, kenabian, dan hari akhir dengan cara yang sesuai dengan usia mereka. Gunakan bahasa yang sederhana dan aktivitas yang menyenangkan untuk memperkuat pemahaman mereka.Konsep Dosa, Pahala, Haram Dan Halal
- Menciptakan Lingkungan yang Islami: Ciptakan lingkungan rumah yang mendukung ajaran Islam. Misalnya, selalu menyertakan bacaan Al-Qur’an di rumah, mengadakan kegiatan keagamaan seperti pengajian keluarga, dan menjadikan masjid sebagai bagian dari rutinitas harian.
- Mendorong Kebiasaan Ibadah dengan Positif: Ajak anak untuk beribadah dengan cara yang menyenangkan. Misalnya, buatlah waktu shalat sebagai saat yang dinantikan dengan hadiah kecil atau pujian. Hindari paksaan yang bisa menimbulkan rasa enggan terhadap ibadah.
- Menggunakan Metode Pendidikan yang Interaktif: Gunakan alat bantu belajar yang interaktif seperti buku bergambar, permainan edukatif, dan aplikasi yang mendidik. Ini akan membantu anak-anak lebih mudah memahami dan menikmati proses belajar agama.
- Mengajarkan Doa-doa dan Dzikir Sejak Dini: Ajarkan anak doa-doa sehari-hari dan dzikir dengan cara yang menyenangkan, seperti melalui nyanyian atau permainan. Latihan rutin ini akan membantu mereka mengingat dan melakukannya secara otomatis.
- Memberikan Penjelasan yang Mudah Dipahami: Saat anak bertanya tentang agama, berikan penjelasan yang sesuai dengan usia mereka. Hindari jawaban yang terlalu kompleks atau membingungkan.
- Membangun Rasa Cinta Terhadap Islam: Tanamkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap agama Islam melalui pendidikan yang positif dan pengalaman spiritual yang menyenangkan.
- Menerima dan Menghargai Kemajuan: Apresiasi setiap kemajuan yang dicapai anak dalam memahami dan melaksanakan ibadah. Hal ini akan memotivasi mereka untuk terus belajar dan beribadah.
Dengan pendekatan yang konsisten, positif, dan penuh kasih, anak-anak dapat tumbuh dengan pemahaman yang mendalam tentang aqidah Islamiyah dan membentuk kebiasaan ibadah yang otomatis tanpa perlu paksaan.
Jelang waktu Asar
Banyudono, 29 Juli 2024