
[Fakultas Geografi UMS Dampingi Pengelolaan Kampung Wakaf Air di Sragen dengan menyerahkan mesin ozoniser]
Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada tgl 30 Juli 2025 melaksanakan program pengabdian masyarakat di Dusun Disen, desa Kadipiro, kecamatan Sambirejo, Sragen. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program PkM P2AD yang didanai oleh LPPM UMS dengan dukungan Lazismu Sragen, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sambirejo, dan Paguyuban Ambiya’30.
Program ini berfokus pada pengelolaan Kampung Wakaf Air yang bertujuan menyediakan akses air minum higienis bagi masyarakat. Dalam pelaksanaannya, tim Fakultas Geografi mendampingi masyarakat dalam pengelolaan Kampung Wakaf Air sekaligus mendukung pengembangan merek air minum lokal bernama Enbia.

Selain itu, tim juga merancang dan memasang sistem ozoniser serta tangki air stainless sebagai upaya pemurnian air sumur agar memenuhi standar higienitas untuk kebutuhan air minum dalam kemasan. Serah terima peralatan dilaksanakan bersama Lazismu Sragen dan PCM Sambirejo (Drs. Suparjo) serta dihadiri perwakilan dari PDM Sragen dan masyarakat setempat. Tim dari UMS dipimpin oleh bapak dekan Fakultas geografi Jumadi, Ph.D beserta Drs. Yuli Priyana, M.Si., Dr. Agung sugiharto, MT, Mirzam Arqy Ahmadi, S.M., M.M.
Menurut pak Agung , pengemabang mesin ozoniser dari Fak. Tehnik UMS, Ozone adalah bentuk oksigen yang sangat reaktif dan efektif dalam membunuh bakteri, virus, dan jamur. Sehingga minum air ozonisasi sepenuhnya aman . Proses ini telah disetujui oleh FDA AS sejak tahun 2001, dan dengan cepat menjadi metode pilihan untuk pemurnian, pengolahan makanan, dan pembotolan di berbagai industri untuk membunuh bakteri dan virus, tanpa meninggalkan residu kimia seperti klorin.
Dekan Fakultas Geografi UMS, Jumadi, Ph.D., menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi berbagai pihak dalam program ini. “Kami berharap keberadaan Kampung Wakaf Air ini tidak hanya menyediakan air bersih bagi warga, tetapi juga menjadi model pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya air secara mandiri dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Program ini menjadi salah satu wujud nyata sinergi antara perguruan tinggi, lembaga zakat, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi berbasis sumber daya lokal.