Handarbeni Tumindak Luruh: Manifestasi Bakti dan Kolaborasi dalam Angkatan Muda Muhammadiyah Boyolali

Opini

Handarbeni Tumindak Luruh: Manifestasi Bakti dan Kolaborasi dalam Angkatan Muda Muhammadiyah Boyolali


Oleh : Sahid Nahawand
Kader Pemuda Muhammadiyah

Pada Ahad, 8 Juli 2025 (12 Dzulhijjah 1446 H), sebuah pemandangan inspiratif terhampar di Tamansari, Kelurahan Lampar, Boyolali. Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kabupaten Boyolali dengan penuh semangat dan kebersamaan menyelenggarakan bakti sosial yang bukan hanya berhasil, tetapi juga meninggalkan kesan haru dan bangga mendalam.

Acara ini, meskipun dipersiapkan dalam waktu yang relatif singkat, membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang ketika semangat kolaborasi dan ketulusan menjadi pendorong utama. Keberhasilan yang meriah dan khidmat ini adalah buah dari sinergi yang tak tergoyahkan serta dukungan tulus dari berbagai elemen yang terlibat.

Bakti sosial AMM Boyolali bukanlah sekadar agenda tahunan, melainkan sebuah hajat besar yang sarat makna. Ia menjadi perekat tali silaturahmi, pengikat kekompakan, dan penempa kesolidan di antara para anggotanya.

Rasa haru yang tak terlukiskan muncul menyaksikan kolaborasi apik antar-Ortom (Organisasi Otonom) Muhammadiyah: Pemuda Muhammadiyah (PM), Nasyiatul Aisyiyah (NA), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci (TS). Mereka, dengan peran dan karakteristiknya masing-masing, bersatu padu menjadi tulang punggung kegiatan ini, membuktikan bahwa perbedaan adalah kekuatan ketika disatukan dalam tujuan mulia. Setiap individu, setiap organisasi, meleburkan ego demi sebuah cita-cita bersama: mewujudkan kebermanfaatan nyata bagi sesama.

Lebih dari itu, bakti sosial ini juga menjadi bukti nyata dukungan tanpa henti dari Ayah dan Bunda Muhammadiyah serta Aisyiyah. Kehadiran dan restu mereka memberikan energi tambahan yang tak ternilai. Mereka tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga turut berduyun-duyun, terlibat aktif dalam setiap proses, menggerakkan roda kegiatan ini dengan satu tujuan mulia yang sama: menebar kebaikan dan kebahagiaan di tengah masyarakat. Keberadaan generasi tua yang senantiasa membimbing dan memfasilitasi adalah jaminan keberlanjutan tradisi kepedulian yang telah mendarah daging dalam Muhammadiyah.

Gerakan mulia semacam ini, apabila terus dirawat, dipupuk, dan diintensifkan, memiliki potensi besar untuk menjelma menjadi kekuatan transformatif. Di tengah berbagai problematika sosial dan kebutuhan umat yang terus berkembang, inisiatif seperti bakti sosial AMM Boyolali menjadi jawaban konkret. Ia tidak hanya menyelesaikan masalah sesaat, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya tolong-menolong dan berbagi.

Melalui kegiatan semacam ini, nilai-nilai luhur kemanusiaan dan keislaman teraktualisasi, mendorong masyarakat untuk menjadi lebih peduli, lebih empati, dan lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.

Pada akhirnya, inilah esensi sejati dari “Handarbeni Tumindak Luruh” – sebuah filosofi Jawa yang berarti memiliki dan bertindak dengan rendah hati. Bakti sosial AMM Boyolali adalah manifestasi nyata dari nilai tersebut. Bukan hanya tentang memberikan bantuan materi, tetapi juga tentang memberikan hati, waktu, dan tenaga dengan ikhlas. Semangat kolaborasi yang terpancar dari setiap sudut kegiatan, serta kepedulian yang mendalam terhadap sesama, adalah cerminan otentik dari nilai-nilai luhur yang senantiasa dijunjung tinggi oleh Muhammadiyah.

Kegiatan ini bukan hanya sebuah keberhasilan acara, melainkan sebuah janji dan harapan akan masa depan yang lebih baik, di mana kepedulian menjadi budaya dan kolaborasi menjadi kekuatan utama dalam membangun peradaban yang madani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *