Boyolali-Angkatan Muda Muhammadyah Boyolali (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah) menyelenggarakan musyawarah daerah bersama. Bertempat di SMP Muhammadiyah 4 Sambi, menghadirkan ratusan kader-kader terbaik terbaik untuk merumuskan kepengurusan yang baru. 26/11/2023
Mengambil tema “Menyambut Era Baru Angkatan Muda Muhammadiyah Boyolali”, kader-kader muda Muhammadiyah di Boyolali ingin memberikan hal baru untuk kemajuan peradaban di Boyolali khususnya dan kancah nasional pada umumnya.
“Ortom Muhammadiyah di Boyolali akan banyak didominasi oleh Generasi milenial dan generasi Z, dengan munculnya darah segar, karakter pemikiran baru, karakter dakwah dan perjuangan yang baru. Oleh karena itu dengan banyak potensi tersebut harus disiapkan kawah candradimuka agar potensi yang ada tidak sirna dan muspro begitu saja”, Pungkas Kresna Setyawan Ketua Panitia Musyda Bersama
Ketua Kesbangpol Boyolali Arif Budi Nur Cahyo, menambahkan “Sebuah tema yang bagus, sesuai dengan harapan masa depan bangsa Indonesia. Di 2030-2045 usia masyarakat Indonesia didominas oleh kalangan generasi Z atau 60% penduduknya berusia muda. Dorongan potensi tersebut menjadi peluang yang harus di garap betul oleh Angkatan Muda Muhammadiyah Boyolali, karena yang namanya peluang kalo tidak di garap dengan baik akan hilang begitu saja.” Terang Arif Budi Nur Cahyo
Dalam musyawarah tersebut terpilih pimpinan-pimpinan yang baru, kepengurusan Pemuda Muhammadiyah terpilih nahkoda Sahid dan Muh. Arif Syaifudin sebagai ketua dan sekretaris yang baru. Nasyiatul Aisyiyah terpilih Arum Wulansari dan Fitri Lestari sebagai ketua dan sekretaris. Sementara IMM terpilih Erlan Dwi Cahyo dan Dahlan Agung Nugroho sebagai ketua dan sekretaris yang baru.
Musyawarah daerah bersama yang pertama ini cukup spesial karena ada banyak rangkaian acara yang menyemarakkannya, dimulai dengan Rapimda Akbar anggota muda Muhammadiyah Boyolali, pengobatan gratis dan Pashmina, lomba Aksi TK-SMP Muhammadiyah se-Sambi, Tabligh Akbar bersama Kyai Tafsir atau ketua PWM Jawa Tengah dan diakhiri dengan dialog kebangsaan yang diisi oleh tokoh politik senior dijajaran DPR RI dan DPD Jawa Tengah.