MIM AL-AKBAR PANDEYAN DAKI GUNUNG ANDONG

Berita

Boyolali, 16 Februari 2024 MIM Al Akbara Pandeyan Ngemplak Boyolali Sebagai salah satu media untuk membangun hubungan positif antara pihak Madrasah dengan wali murid MI Muhammadiyah Al-Akbar Pandean Ngemplak Boyolali telah dilaksanakan kolaborasi pendakian bersama ke Puncak Gunung Andong 1.726 MDPL pada tanggal 9-10 Februari 2024.
Gunung Andong menjadi pilihan lokasi pendakian karena selain dekat juga mempunyai keistimewaan tersendiri. Menuju puncaknya hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam dengan jalan kaki. Mulai dari jalur yang tidak terlalu terjal, waktu tempuh singkat, aman bagi pendaki pemula dan paling terpenting pemandangan yang disuguhkan seakan berada di Surga.
Pendakian ini dipandu langsung oleh salah satu guru di MI Muhammadiyah Al-Akbar Pandean yaitu Tresna, Sedangkan anggotanya merupakan kolaborasi baik dari guru maupun walimurid antaralain: Mulyadi, Ihsan Yulianto, Intan Nur Mukharomah, Testa Nur Hardiyono dan Ayu Widowati. Keanggotan pendakian ini menamakan dirinya “Nyala Adventure”.

Gunung Andong sendiri terletak di antara Desa Ngablak dan Tlogorjo, Grabag, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Secara etimologi, Gunung Andong ini memiliki aktivitas magma vulkanik aktif dan juga merupakan gunung bertipe perisai gunung yang melingkari Kabupaten Magelang.

. Secara etimologi, Gunung Andong ini memiliki aktivitas magma vulkanik aktif dan juga merupakan gunung bertipe perisai gunung yang melingkari Kabupaten Magelang. Jalur pendakian yang menjadi pilihan, yaitu Basecamp Taruna Jaya Giri Sawit. Basecamp ini terletak di Dusun Sawit RT.03/RW.03 Nongkosawit, Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Melalui jalur pendakian ini, kita akan melewati satu mata air jernih di tepi jalur untuk menambah perbekalan. Pendakian dimulai sekitar pukul 17.00 WIB dari basecamp dengan cuaca yang cukup menantang karena turun hujan dengan intensitas cukup deras disertai kabut yang tebal. Meskipun cuaca demikian, tidak menyurutkan semangat para pendaki untuk melakukan pendakian walaupun dilakukan secara perlahan karena faktor cuaca. Pendaki mencapai puncak sekitar pukul 22.00 WIB dengan kondisi hujan sudah reda sehingga memudahkan para pendaki mendirikan tenda. Berbagai tantangan telah mereka lalui dengan penuh kesabaran serta rasa semangat dan kesetiakawanan. Puncak 5 menit lagi sebagai motivasi kami. Untuk manajemen logistik, para pendaki membawa bekal masing- masing dan memasak bersama sehingga menambah keakraban diantara para pendaki. Selain itu, dipuncak gunung andong telah tersedia warung makan dan toilet sehingga sangat menunjang kebutuhan para pendaki. Keindahan puncak gunung andong sangat bisa dirasakan dan dinikmati bersama-sama. Hanya dengan memutar badan 360 derajat saat di puncak, pendaki dapat melihat gunung telomoyo, gunung merbabu, gunung merapi, gunung sumbing, gunung sindoro, gunung prau dan gunung ungaran. Termasuk deretan perbukitan yang membentang di sana. Meskipun “golden sunrise” tidak terlihat jelas karena ufuk sedang mendung, pendaki masih bisa menikmati indahnya gugusan bintang, awan berarak serta iringan kabut yang lalu lalang. Momen berharga itu menghipnotis para pendaki. Mereka penuh semangat di atara angin dan hawa dingin untuk mengabadikan setiap momen itu. Berswafoto menggunakan kamera maupun sekedar duduk menikmati indahnya pemandangan ditemani segelas kopi hangat. Saat kabut pagi mulai turun pendaki memutuskan untuk turun gunung pada pukul 08.00 WIB. “Pendakian membutuhkan keberanian saat memulainya, kesabaran saat melaluinya dan kesyukuran saat mencapai puncaknya. Diatas semua itu adalah sebagai ruang kontemplasi bagi masing-masing jiwa ditengah padatnya kesibukan dunia dan sebagai saran untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah SWT,” tutur Ayu Widowati (39) yang ikut mendaki bersama Nyala Adventure.Jalur pendakian yang menjadi pilihan, yaitu Basecamp Taruna Jaya Giri Sawit. Basecamp ini terletak di Dusun Sawit RT.03/RW.03 Nongkosawit, Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Melalui jalur pendakian ini, kita akan melewati satu mata air jernih di tepi jalur untuk menambah perbekalan.
Pendakian dimulai sekitar pukul 17.00 WIB dari basecamp dengan cuaca yang cukup menantang karena turun hujan dengan intensitas cukup deras disertai kabut yang tebal. Meskipun cuaca demikian, tidak menyurutkan semangat para pendaki untuk melakukan pendakian walaupun dilakukan secara perlahan karena faktor cuaca. Pendaki mencapai puncak sekitar pukul 22.00 WIB dengan kondisi hujan sudah reda sehingga memudahkan para pendaki mendirikan tenda. Berbagai tantangan telah mereka lalui dengan penuh kesabaran serta rasa semangat dan kesetiakawanan. Puncak 5 menit lagi sebagai motivasi kami.
Untuk manajemen logistik, para pendaki membawa bekal masing- masing dan memasak bersama sehingga menambah keakraban diantara para pendaki. Selain itu, dipuncak gunung andong telah tersedia warung makan dan toilet sehingga sangat menunjang kebutuhan para pendaki.
Keindahan puncak gunung andong sangat bisa dirasakan dan dinikmati bersama-sama. Hanya dengan memutar badan 360 derajat saat di puncak, pendaki dapat melihat gunung telomoyo, gunung merbabu, gunung merapi, gunung sumbing, gunung sindoro, gunung prau dan gunung ungaran. Termasuk deretan perbukitan yang membentang di sana. Meskipun “golden sunrise” tidak terlihat jelas karena ufuk sedang mendung, pendaki masih bisa menikmati indahnya gugusan bintang, awan berarak serta iringan kabut yang lalu lalang. Momen berharga itu menghipnotis para pendaki. Mereka penuh semangat di atara angin dan hawa dingin untuk mengabadikan setiap momen itu. Berswafoto menggunakan kamera maupun sekedar duduk menikmati indahnya pemandangan ditemani segelas kopi hangat. Saat kabut pagi mulai turun pendaki memutuskan untuk turun gunung pada pukul 08.00 WIB.
“Pendakian membutuhkan keberanian saat memulainya, kesabaran saat melaluinya dan kesyukuran saat mencapai puncaknya. Diatas semua itu adalah sebagai ruang kontemplasi bagi masing-masing jiwa ditengah padatnya kesibukan dunia dan sebagai saran untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah SWT,” tutur Ayu Widowati (39) yang ikut mendaki bersama Nyala Adventure.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *